Jakarta, jurnalredaksi–Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) mampu menyerap 11 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Selama pandemi, PSN yang telah selesai menciptakan lebih dari 11 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung,” ungkapnya dalam acara bertajuk ‘Akselerasi Pelaksanaan PSN untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pasca Pandem’, Rabu (15/12).
Pembangunan proyek infrastruktur tersebut dimulai sejak 2016 lalu. Hingga November 2021, total 124 proyek yang sudah selesai. Penyelesaian PSN sebagai agenda strategis dan prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.
Pengerjaan PSN sendiri dilakukan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Menurut Airlangga komite tersebut akan terus mengawal dan melakukan upaya penyelesaian persoalan pelaksanaan dari total 208 proyek dan 10 program PSN.
Lebih lanjut, Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo memproyeksikan pengerjaan PSN juga mampu menyerap 1,9 juta tenaga kerja baru.
“Kami masih memperkirakan ada 1,9 juta orang yang bisa diserap untuk lapangan kerja (yang tercipta) akibat mempercepat PSN,” katanya.
Ia menuturkan penyerapan lapangan kerja tersebut akan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut, kata Wahyu, menjadi kunci pemecahan masalah minimnya lapangan pekerjaan mengingat usai pandemi isu penyerapan tenaga kerja juga menjadi perhatian pemerintah.
Oleh karena itu, Wahyu optimis jika pengerjaan PSN terus didorong, tidak menutup kemungkinan penyerapan tenaga kerja pun akan semakin meningkat.
PSN tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan pembiayaan di Pulau Jawa sebesar Rp 1.969,8 triliun atau 34,57 persen, Sumatera Rp 778,4 triliun (13,66 persen), dan Maluku dan Papua Rp 566,6 triliun (9,94 persen).
Kemudian, Kalimantan Rp 505,8 triliun (8,87 persen), Sulawesi Rp 276,9 triliun (4,85 persen), Bali dan Nusa Tenggara Rp 58,6 triliun (1,03 persen), dan sisanya program dan proyek skala nasional Rp 1.542,4 triliun atau 27,06 persen dari keseluruhan PSN.
(CA/AA)
