Jakarta, jurnalredaksi– Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa terdapat penambahan kasus COVID-19 varian Omicron di Tanah Air. Pemerintah menemukan sebanyak tiga kasus tambahan dari varian Omicron. Hal ini membuat total kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia sebanyak 8 pasien. Meski begitu, dokter Nadia belum mengonfirmasi penularan tersebut. “Pagi ini dapat tambahan 3 kasus. Total kasus Omicron berjumlah 8,” tuturnya pada, Kamis, 23 Desember 2021.
Lebih dalam, Nadia tak menampik bahwa kecepatan penularan varian Omicron ini patut diwaspadai dan menjadi pemicu penambahan kasus tersebut. Tak heran, dalam sekejap varian Omicron ini termasuk dalam Variant of Concern (VOC / Varian yang Perlu Diperhatikan) oleh WHO.
“Kalau berbahaya atau tidak, kita belum ada informasi yang cukup. Yang cukup mengkhawatirkan karena penularan sangat cepat, lebih cepat 3 kali lipat dari Delta. (Penularan) antara 1 sampai 2 hari. Hal itu membuat WHO memasukkan Omicron di bagian VOC,” jelasnya. Menurut Nadia, kekhawatiran jelas terlihat di negara maju seperti Inggris, Amerika Serikat, hingga Belanda yang mengalami kenaikan kasus COVID-19 berkaitan dengan Omicron. Bahkan, dalam sehari kenaikan kasus bisa mencapai puluhan ribu pasien yang melonjak setiap harinya.
“Di Inggris bisa sampai 90 ribuan kasus. Juga Omicron ini sudah ada di 106 negara yang padahal penemuannya termasuk baru-baru ini. Tetap harus waspada,” pesannya.
(CA/AA)
