Cepat Tepat Terpercaya
HomeIndeks

DF 21, Rudal Nuklir China Berdaya Ledak 300 Kiloton Ancam Eksistensi Ibu Kota Baru Indonesia

  • Share

Jakarta, jurnalredaksi– China masih sangat sibuk mengembangkan seri rudal terbarunya yakni Dong Feng 21 alias DF 21. DF 21 yang berarti Angin Timur dikembangkan China sebagai rudal maritime strike. Fugsi awal dari DF 21 ialah rudal anti kapal dimana China mempersiapkannya sebagai langkah asimetris melawan Carrier Battle Group US Navy.

Namun semakin kesini DF 21 dikembangkan lebih dari itu. China sendiri memulai pengembangan DF 21 pada tahun 1960. Saat itu China menunjuk Changfeng Mechanics and Electronics Technology Academy untuk membidani lahirnya DF 21. Changfeng Mechanics and Electronics Technology sendiri memang menjadi Tier pertama pemerintah China dalam pengembangan rudal.

Untuk menghemat biaya, Changfeng Mechanics and Electronics Technology mengambil dulu desain rudal balistik pertama China, JL-1, yang kemudian dipakai untuk membuat DF 21. Tahun 1985 DF 21 sudah jadi dan sebenarnya siap operasional saat itu juga. Tapi anehnya China malah tak menggunakannya hingga tahun 1991.

Baru setelah itu China ingin menambahkan kemampuan DF 21 dari rudal anti kapal menjadi rudal serang permukaan berhulu ledak nuklir. Bahkan saat ini DF 21 dikembangkan menjadi rudal penembak satelit mata-mata. China ingin DF 21 menjadi sebuah katalis agar para calon lawan minder bila mengetahui namanya. Benar saja pada 2008 silam China mengganti hulu ledak DF 21 dari konvensional menjadi nuklir berdaya ledak 300 kiloton. Rudal ini bisa diluncurkan dari berbagai macam platform, baik kapal selam, kapal perang, truk hingga pesawat pembom nuklir Xian H-6. Varian dasar DF 21 mempunyai jangkauan serang sejauh 1.770 km dimana tingkat kesalahan akurasinya cuma 300 meter saja.

Namun belkangan ini Pusat Intelijen Udara dan Luar Angkasa Nasional AS merevisi bahwa tingkat kesalahan akurasi DF 21 cuma sebesar 50 meter saja. Untuk semakin membuat DF 21 lebih presisi lagi mengenai target, China meluncurkan misi satelit luar angkasa, Yaogan, sebagai mata dan telingan mereka saat serangan rudal diluncurkan.

Dengan jangkauan begitu jauh dan bisa digotong oleh Xian H-6, DF 21 bisa jadi ancaman nyata eksistensi ibu kota baru Indonesia di Kalimantan. Untuk saat ini Indonesia belum mempunyai penangkal DF 21 China karena tak adanya sistem pertahanan rudal.

(CA/AA)

  • Share
Exit mobile version