HomeIndeks

Puncak Panen Raya Majalengka, Perkuat Optimisme Swasembada Pangan Era Prabowo-Gibran

  • Share

Oleh : Raditya Akbar)*

Puncak panen raya nasional di Majalengka menegaskan semangat baru dalam perjuangan menuju swasembada pangan yang berkelanjutan. Momentum ini bukan hanya seremonial panen semata, tetapi menjadi simbol nyata bagaimana kolaborasi antara negara, pemerintah daerah, dan para petani bergerak menuju kemandirian sektor pangan nasional.

banner 336x280

Presiden RI kedelapan Prabowo Subianto hadir langsung di Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka pada Senin (7/4/2025), memimpin langsung panen raya serentak di 14 provinsi dari pusat lokasi di Majalengka.

Kehadiran Prabowo Subianto di tengah hamparan sawah Majalengka mengirimkan pesan penting bahwa pemerintah tidak hanya sekadar menargetkan produksi, tetapi juga memberikan perhatian penuh terhadap petani sebagai aktor utama dalam sistem pangan nasional.

Tidak hanya menyapa, namun Kepala Negara juga turut mengoperasikan combine harvester, menyaksikan proses penimbangan gabah kering panen, dan berdialog langsung dengan petani. Dalam percakapan tersebut, para petani menyampaikan harapan serta tantangan yang mereka hadapi, mulai dari harga gabah yang fluktuatif hingga keterbatasan pupuk subsidi yang perlu solusi cepat.

Di tengah tantangan global yang masih menghantui sektor pangan dunia, Indonesia menunjukkan ketegasan untuk membangun ketahanan pangan dari dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menilai bahwa puncak panen raya tersebut merupakan sinyal kuat bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Menurutnya, keberhasilan panen raya menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah selama ini telah memberikan hasil konkret, terutama dalam menjaga stabilitas produksi dan meningkatkan peran aktif petani.

Zulkifli Hasan menekankan bahwa swasembada pangan tidak hanya berkutat pada angka produksi, tetapi juga menyangkut soal keberpihakan terhadap kesejahteraan petani. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa hasil panen petani tidak sia-sia, mulai dari kepastian harga, jaminan pasar, hingga bantuan dalam bentuk alat pertanian modern yang mendukung efisiensi produksi.

Dengan puncak panen raya seperti yang terjadi di Majalengka, kepercayaan diri terhadap kedaulatan pangan semakin menguat, dan mimpi swasembada bukan lagi sekadar narasi politik, tetapi sebuah target yang realistis dan bisa dicapai dalam waktu dekat.

Bupati Majalengka, Eman Suherman, menyambut baik kehadiran Presiden Prabowo di wilayahnya. Ia menilai bahwa kehadiran pemimpin negara langsung di sawah rakyat adalah bukti nyata bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk mendengarkan suara petani.

Menurutnya, Majalengka memiliki potensi besar sebagai lumbung padi Jawa Barat dan menjadi pilar penting dalam sistem pangan nasional. Dengan dukungan yang tepat, wilayah tersebut dapat tumbuh menjadi pusat produksi beras strategis yang menopang kebutuhan nasional.

Eman menambahkan bahwa panen raya di Majalengka bukan hanya sekadar kegiatan pertanian, tetapi juga sebuah momentum kebangkitan bagi para petani lokal. Ia berharap agar agenda tersebut membuka lebih banyak akses bantuan dan kebijakan afirmatif dari pemerintah pusat.

Harapan tersebut mencakup percepatan distribusi alat mesin pertanian (alsintan), penyediaan pupuk bersubsidi yang merata, stabilitas harga gabah agar petani tidak merugi, serta keterhubungan langsung antara petani dan pasar untuk memotong rantai distribusi yang panjang.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah berkoordinasi secara intensif dengan jajaran kepolisian dan instansi terkait untuk memastikan kesuksesan acara tersebut. Areal persawahan di Desa Gandawesi, yang menjadi pusat kegiatan panen raya, telah ditinjau langsung sebagai bentuk keseriusan seluruh pihak dalam menyukseskan agenda nasional tersebut.

Presiden Prabowo dalam arahannya menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan urat nadi dari eksistensi sebuah negara. Ia menegaskan bahwa tanpa pangan, tidak ada negara yang mampu bertahan dalam jangka panjang.

Kepala Negara memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada para petani sebagai garda terdepan dalam menjaga keberlangsungan hidup bangsa. Di tengah situasi global yang penuh gejolak, Indonesia tidak boleh tergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya.

Prabowo menekankan bahwa seluruh elemen bangsa harus bekerja lebih keras dan lebih cepat untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional. Ia mendorong optimalisasi teknologi pertanian modern agar produktivitas dapat meningkat tanpa memperluas lahan secara masif. Ia juga menargetkan agar seluruh rakyat Indonesia dapat mengakses kebutuhan pokok seperti protein dan beras dengan harga yang terjangkau dalam waktu dekat.

Dengan hadirnya Presiden secara langsung ke lapangan, ditambah dukungan penuh dari jajaran kementerian dan pemerintah daerah, panen raya di Majalengka menjadi tonggak penting dalam membangun optimisme kolektif menuju swasembada pangan.

Momentum tersebut membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, kepemimpinan yang tegas, serta dukungan terhadap petani sebagai pilar utama produksi pangan, Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam mencukupi kebutuhan pangannya.

Upaya bersama ini bukan hanya tentang menanam dan memanen, melainkan tentang merancang masa depan pangan yang berdaulat, berkeadilan, dan berkelanjutan. Swasembada pangan bukan lagi impian yang jauh di awang-awang, tetapi kenyataan yang sedang dibangun dari sawah-sawah rakyat, seperti yang terjadi di Majalengka saat ini. (*)

)* Penulis adalah pengamat pertanian

  • Share
Exit mobile version