HomeIndeks

PUIC ke-19 Resmi Ditutup, Parlemen OKI Sepakati Deklarasi Jakarta Demi Perdamaian Dunia

  • Share

Sidang ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Parlemen OKI resmi ditutup di Jakarta dengan sukses menghasilkan Deklarasi Jakarta, yang menegaskan komitmen kolektif negara-negara anggota dalam mendorong perdamaian dunia, melawan Islamofobia, serta memperjuangkan hak asasi manusia secara universal.

Sidang PUIC ke-19 kali ini dihadiri oleh 9 ketua parlemen, 14 wakil ketua parlemen, serta organisasi internasional sebagai pengamat. Total peserta mencapai kurang lebih 450 orang dari 37 negara anggota OKI.

banner 336x280

“Alhamdulillah, sidang ini juga menandai 25 tahun perjalanan UIC, sehingga sidang ke-19 ini sekaligus menjadi perayaan ulang tahun ke-25 atau silver jubilee,” ujar Ketua DPR RI Puan Maharani, di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Kamis (15/5).

Dalam momen bersejarah ini, Indonesia secara resmi menerima mandat sebagai Ketua PUIC.

“Ini merupakan sebuah kehormatan, terlebih karena untuk pertama kalinya ketua parlemen negara-negara Islam dipimpin oleh seorang perempuan. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua,” tegas Puan.

Puan juga menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan lebih dari 10 pertemuan bilateral dengan berbagai negara anggota guna memperkuat kerja sama antarparlemen.

“Kami bersepakat untuk mempererat dan memperkuat hubungan antarparlemen, serta menjalin sinergi antara parlemen dan pemerintah” imbuhnya.

Salah satu poin penting hasil sidang adalah penegasan terhadap solusi dua negara untuk Palestina dan Israel, serta pembukaan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Deklarasi Jakarta juga menekankan pentingnya soft power dunia Islam melalui pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pemuda.

Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera saat membacakan deklarasi menyatakan pentingnya melawan Islamofobia.

“Parlemen anggota PUIC kami serukan untuk aktif melawan Islamofobia, xenofobia, dan segala bentuk intoleransi dengan menunjukkan nilai-nilai Islam sebagai rahmatan lil-alamin. Kami juga mendorong dialog antaragama dan antarbudaya di forum parlemen.” Tuturnya.

PUIC juga menegaskan pentingnya diplomasi, dialog, dan rekonsiliasi berdasarkan Piagam OKI dan hukum internasional.

“Ini mencerminkan nilai musyawarah dalam Islam atau shoora,” ujar Mardani.

Penutupan PUIC ke-19 menandai peran strategis diplomasi parlemen dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan inklusif.***

  • Share
Exit mobile version