Oleh : Rinaldi Putranto )*
Belakangan ini, semakin banyak suara yang mengklaim bahwa ekonomi Indonesia sedang melemah. Faktanya hal tersebut tidaklah benar karena Pemerintah terus berkomitmen jaga pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan rakyat.
Pemerintah menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tetap berada dalam jalur yang positif. Beberapa indikator utama, seperti pertumbuhan ekonomi (PDB), nilai tukar rupiah yang stabil, dan inflasi yang terkendali, menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih cukup kuat. Sektor-sektor utama seperti manufaktur, pariwisata, dan ekonomi digital mulai pulih dan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Meskipun demikian, narasi yang beredar tentang pelemahan ekonomi ini sering kali hanya berasal dari pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan untuk meresahkan masyarakat, bukan berdasarkan data atau fakta yang valid.
Pemerintah juga tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan ekonomi ini. Berbagai langkah nyata telah diambil untuk membantu masyarakat dan usaha kecil yang terdampak. Program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan langsung tunai (BLT), kartu sembako, serta subsidi bahan bakar dan listrik terus digulirkan untuk meringankan beban masyarakat. Semua ini dilakukan agar daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama bagi kelompok yang paling rentan. Pemerintah juga memberi subsidi tarif transportasi publik untuk memastikan harga-harga tetap terjangkau dan mencegah inflasi yang berlebihan.
Selain itu, pemerintah tidak melupakan pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Seiring dengan pemulihan ekonomi, pemerintah memberikan berbagai bantuan pembiayaan dengan bunga rendah, pelatihan, serta insentif pajak agar UMKM tetap bisa berkembang dan bersaing di pasar internasional. Program-program ini bertujuan agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dan merata, dengan memaksimalkan potensi sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian.
Namun, tak hanya pada bantuan langsung kepada masyarakat dan pelaku usaha, pemerintah juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur. Pembangunan jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan mempercepat pergerakan barang dan orang. Terlebih lagi, digitalisasi ekonomi menjadi salah satu fokus utama pemerintah, karena sektor ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing Indonesia di pasar global. Dalam hal ini, pemerintah berupaya memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses bisnis dan mempermudah akses pasar bagi pelaku usaha.
Dengan adanya proyek-proyek infrastruktur yang terus berjalan, diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas konektivitas antarwilayah tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang lebih luas. Pemerintah juga menggencarkan program digitalisasi untuk sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan masyarakat, seperti layanan publik dan perbankan. Transformasi digital ini akan membuat proses administrasi dan transaksi lebih efisien serta mengurangi biaya operasional yang tinggi bagi berbagai sektor usaha.
Menanggapi perkembangan ekonomi terbaru, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pada Maret 2025 bahwa meskipun ada tantangan di pasar global, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan fondasi yang kuat. Ia memastikan bahwa pemerintah terus menjaga disiplin fiskal, dengan defisit anggaran yang terjaga di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurutnya, penerimaan pajak yang stabil dan lelang obligasi yang berhasil menjadi bukti bahwa investor masih percaya terhadap ekonomi Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tekanan eksternal, Indonesia masih memiliki daya tarik sebagai pasar yang potensial.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, juga memberikan pernyataan yang menambah optimisme di bulan Maret 2025. Ia mengatakan bahwa meskipun tekanan ekonomi global masih ada, Indonesia diperkirakan dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi sekitar 4,7 hingga 5,5% tahun ini. Hal ini didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat dan sektor manufaktur yang mulai berkembang pesat. Ia menambahkan bahwa untuk menjaga momentum positif ini, pemerintah juga perlu lebih gencar menarik investasi sektor swasta agar dapat terus mendorong ekspansi ekonomi domestik.
Sebagai tambahan, pemerintah juga tengah fokus pada pengembangan sektor-sektor yang berkelanjutan, seperti ekonomi hijau. Pengembangan ekonomi hijau bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Sektor ini semakin penting karena di tengah pemanasan global, banyak negara mulai berfokus pada keberlanjutan dan ramah lingkungan. Indonesia berusaha memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan sektor energi terbarukan, pengelolaan sampah, serta pertanian berkelanjutan.
Pada akhirnya, meskipun ada beberapa pihak yang pesimis terhadap kondisi ekonomi, masyarakat diharapkan untuk lebih bijak dalam menyikapi narasi yang berkembang. Dengan adanya kebijakan yang terbuka, transparan, dan berkelanjutan, Indonesia dapat terus melangkah menuju pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inklusif. Kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat akan menjadi kunci utama untuk mengatasi segala tantangan dan memastikan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global.
Dengan adanya berbagai langkah konkret ini, pemerintah tidak hanya berusaha menjaga kestabilan ekonomi, tetapi juga mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berkembang. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk tetap optimis dan tidak terpengaruh oleh narasi negatif yang tidak berdasar. Semua pihak harus bergandengan tangan untuk memastikan Indonesia tetap kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
*)Pengamat Isu Strategis