Menu
Cepat Tepat Terpercaya

Waspadai Provokasi Ajakan Tarik Uang, Bank BUMN Miliki Kinerja Terbaik di ASEAN

  • Share

Oleh : Lukman Keenan Adar )*

Provokasi terkait ajakan untuk menarik dana dari bank-bank BUMN semakin marak di media sosial. Informasi yang beredar tanpa dasar ini dapat menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Padahal, bank-bank BUMN justru memiliki kinerja terbaik di kawasan ASEAN, menunjukkan stabilitas dan kredibilitas tinggi dalam mengelola dana nasabah.

banner 336x280

Ajakan untuk menarik uang dari bank-bank milik negara muncul seiring dengan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Narasi yang berkembang mengarah pada ketakutan bahwa dana nasabah di bank BUMN akan digunakan untuk mendanai operasional badan tersebut. Padahal, asumsi tersebut sepenuhnya keliru dan tidak didukung oleh fakta.

Chief Operation Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa Danantara akan beroperasi dengan sistem pengawasan berlapis dari pemerintah. Dana masyarakat yang tersimpan di bank BUMN tidak digunakan sebagai modal oleh BUMN, melainkan setiap entitas BUMN telah memiliki modal usaha sendiri.

Dengan demikian, isu mengenai penggunaan dana nasabah untuk modal usaha BUMN merupakan misinformasi yang harus diluruskan. Selain itu, Dony juga menyoroti bahwa bank-bank BUMN saat ini merupakan institusi perbankan dengan kinerja terbaik di ASEAN, sehingga kredibilitasnya tidak perlu diragukan.

Ketua Komite IV DPD RI, Ahmad Nawardi, turut mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh oleh provokasi yang dapat merugikan diri sendiri. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang terdiri dari beberapa bank BUMN tetap solid dan terpercaya.

Dana nasabah aman karena bank-bank tersebut dikelola dengan prinsip kehati-hatian serta diawasi secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pengawasan ini memastikan bahwa keuangan bank tetap dalam kondisi stabil dan tidak ada alasan bagi nasabah untuk merasa khawatir.

Kepercayaan terhadap sistem perbankan nasional merupakan faktor utama dalam menjaga stabilitas ekonomi negara. Ahmad Nawardi menegaskan bahwa bank-bank BUMN memiliki fundamental keuangan yang kuat.

Sebagai contoh, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,82 persen secara year-on-year (yoy) sepanjang 2024, mencapai Rp 1.327 triliun. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) juga mengalami penurunan signifikan, dengan NPL gross berada pada 0,97 persen dan NPL net sebesar 0,33 persen. Indikator-indikator ini menjadi bukti nyata bahwa perbankan nasional dalam kondisi yang sehat dan terpercaya.

Dukungan penuh terhadap bank-bank BUMN juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Royke Tumilaar. Ia menyatakan bahwa seruan penarikan dana besar-besaran dari bank BUMN merupakan informasi yang salah tafsir.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tersimpan di bank BUMN tetap aman dan tidak digunakan untuk keperluan lain. Yang digunakan untuk kepentingan BUMN adalah dividen yang telah dialokasikan, bukan dana nasabah. Royke juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada penarikan dana besar-besaran di BNI, sehingga kekhawatiran yang muncul di media sosial hanyalah rumor yang tidak berdasar.

Kinerja bank-bank BUMN yang terus menunjukkan performa positif menjadi alasan utama untuk tidak termakan oleh ajakan provokatif yang tidak berdasar. Stabilitas keuangan, pengawasan ketat oleh regulator, serta fundamental ekonomi yang kuat menjadikan bank-bank BUMN sebagai lembaga keuangan yang kredibel.

Seruan untuk menarik dana justru dapat merugikan masyarakat sendiri, karena kepercayaan terhadap sistem perbankan nasional menjadi faktor utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Masyarakat perlu lebih selektif dalam menerima informasi, terutama yang beredar di media sosial tanpa sumber yang jelas. Memahami kondisi perbankan nasional berdasarkan data dan fakta adalah langkah bijak untuk menjaga kestabilan finansial. Bank-bank BUMN tetap menjadi pilihan aman dan terpercaya dalam menyimpan dana, dengan sistem pengelolaan yang transparan serta diawasi oleh lembaga yang kompeten.

Menjaga kepercayaan terhadap sistem keuangan nasional merupakan tanggung jawab bersama. Stabilitas ekonomi sangat bergantung pada kepercayaan terhadap lembaga perbankan yang telah terbukti memiliki kinerja terbaik di ASEAN.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh ajakan yang tidak memiliki dasar fakta, demi menjaga keamanan finansial dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. (*)

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *