Menu
Cepat Tepat Terpercaya

Pemerintah Selamatkan Sritex, Ribuan Eks Karyawan Siap Kembali Bekerja

  • Share

Oleh: Indra Kusuma)*

Pemerintah kembali membuktikan komitmennya dalam menyelamatkan industri tekstil nasional. Setelah dinyatakan pailit dan berhenti beroperasi sejak 1 Maret lalu, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) kini menemukan harapan baru dengan hadirnya investor yang siap menghidupkan kembali perusahaan. Berkat langkah sigap pemerintah, ribuan eks-pekerja Sritex kini bisa kembali bekerja dan mendapatkan sumber penghidupan mereka.

banner 336x280

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menjadi salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang telah berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan ribuan pekerja. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini menghadapi tantangan finansial yang serius akibat berbagai faktor, sehingga menyebabkan pabriknya harus dinyatakan pailit. Pemerintah pun bergegas untuk menyelamatkan ribuan pegawai Sritex yang terpaksa dirumahkan.

Menteri Tenaga Kerja Yassierli memastikan bahwa Sritex telah mendapatkan investor baru yang siap mengambil alih dan melanjutkan operasional perusahaan. Hal ini merupakan angin segar bagi para pekerja yang sebelumnya terdampak akibat kebangkrutan perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut. Pemerintah tidak hanya memfasilitasi kehadiran investor, tetapi juga memastikan bahwa hak-hak pekerja tetap terlindungi selama masa transisi ini.

Sejak pengumuman PHK massal pada 26 Februari 2025, pemerintah terus berupaya mencarikan solusi bagi ribuan pekerja yang kehilangan mata pencaharian. Kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BPJS, tim kurator, serta serikat pekerja telah menghasilkan langkah konkret dalam menyelesaikan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), serta perlindungan Jaminan Kesehatan pasca-PHK bagi para pekerja terdampak. Menteri Yassierli mengapresiasi peran aktif semua pihak dalam memastikan kelancaran proses ini.

Selain memastikan pemenuhan hak-hak pekerja, pemerintah juga membuka jalan bagi masuknya investor baru untuk menghidupkan kembali bisnis Sritex. Tim Kurator mengambil langkah strategis dengan membuka peluang investasi yang akhirnya menarik minat calon investor. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Sukoharjo, Sumarno, menyatakan bahwa investor baru tersebut berencana merekrut lebih dari 5.000 karyawan eks-Sritex dalam tahap awal, dengan kemungkinan perekrutan tambahan di masa mendatang.

Keputusan investor untuk mengoperasikan kembali seluruh rantai produksi Sritex, mulai dari spinning, weaving, garmen, hingga finishing, merupakan kabar baik yang membuktikan kepercayaan investor terhadap potensi industri tekstil nasional. Dengan kembalinya kegiatan produksi, diharapkan ekonomi daerah turut bergerak dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dampak positif dari penyelamatan Sritex juga mencakup aspek ekonomi yang lebih luas. Dengan beroperasinya kembali Sritex, para pemasok bahan baku seperti kapas, benang, dan zat pewarna kembali mendapatkan pelanggan utama mereka. Hal ini memberikan efek domino yang positif bagi sektor industri pendukung lainnya, termasuk logistik dan distribusi. Keberlanjutan bisnis Sritex juga berpotensi meningkatkan ekspor tekstil Indonesia, memperkuat posisi negara di pasar internasional.

Selain dampak ekonomi, kebangkitan Sritex juga menciptakan stabilitas sosial di wilayah sekitar pabrik. Ribuan pekerja yang sebelumnya kehilangan pekerjaan kini bisa kembali bekerja, mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Dampak sosial ini juga mencakup peningkatan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya dapat menggerakkan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitarnya.

Keberhasilan pemerintah dalam menemukan investor baru untuk Sritex bukanlah hasil kerja yang instan. Butuh koordinasi yang solid antara berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan tanpa mengabaikan hak-hak pekerja. Dalam situasi seperti ini, peran pemerintah sebagai fasilitator sangat krusial. Langkah-langkah yang diambil tidak hanya sebatas pemenuhan hak pekerja pasca-PHK, tetapi juga memastikan mereka kembali bekerja dengan kondisi yang lebih baik.
Upaya pemerintah dalam menyelamatkan Sritex juga mencerminkan kebijakan yang lebih luas dalam menjaga stabilitas industri manufaktur nasional. Pemerintah telah membuktikan bahwa melalui regulasi yang tepat, pendekatan strategis dalam menarik investasi, dan kerja sama lintas sektor, sebuah perusahaan yang sempat terpuruk bisa kembali bangkit. Ini menjadi pelajaran berharga bahwa dunia usaha dan tenaga kerja dapat tetap bertahan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang sulit.

Dampak dari penyelamatan Sritex tidak hanya dirasakan oleh para pekerja, tetapi juga oleh ekosistem industri tekstil secara keseluruhan. Dengan beroperasinya kembali Sritex, rantai pasokan bahan baku hingga distribusi produk tekstil bisa kembali berjalan normal. Hal ini juga berkontribusi terhadap peningkatan daya saing industri tekstil Indonesia di pasar global.

Tidak dapat dipungkiri, kebangkitan Sritex memberikan harapan baru bagi ribuan keluarga yang menggantungkan hidupnya pada industri ini. Para pekerja yang sebelumnya terancam kehilangan masa depan kini memiliki kesempatan untuk kembali berkontribusi dalam dunia kerja. Lebih dari itu, keberlanjutan bisnis ini juga membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Masyarakat diharapkan dapat melihat ini sebagai bukti nyata dari keberhasilan pemerintah dalam menangani dampak pailitnya perusahaan besar. Pemerintah telah menunjukkan kesungguhannya dalam mencari solusi bagi pekerja terdampak dan memastikan roda ekonomi tetap berputar. Oleh karena itu, kita patut mengapresiasi langkah strategis pemerintah dalam menyelamatkan Sritex, yang tidak hanya menyelamatkan ribuan tenaga kerja, tetapi juga menjaga stabilitas industri tekstil nasional.

)* Penulis adalah pengamat kebijakan publik

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *