Oleh: Andi Mahesa )*
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kebijakan strategis. Salah satu program unggulan yang kini terbukti berdampak positif adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Dengan adanya MBG, angka kemiskinan dapat ditekan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa MBG telah memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia. Program ini berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja serta menurunkan angka kemiskinan. Menurutnya, keberhasilan program ini terlihat dari dampaknya yang luas, mulai dari peningkatan pertumbuhan ekonomi, perluasan ekosistem industri pangan, hingga penguatan kesejahteraan masyarakat.
MBG bukan sekadar program sosial, tetapi juga instrumen kebijakan yang mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Dengan memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, terutama kelompok berpendapatan rendah, kualitas hidup mereka meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas tenaga kerja.
Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Arief Anshory Yusuf, menyampaikan bahwa MBG telah berhasil menciptakan 1,9 juta lapangan kerja baru serta menurunkan angka kemiskinan hingga 5,8 persen. Ini merupakan pencapaian yang menunjukkan bahwa kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara luas.
Program ini menciptakan berbagai peluang kerja di berbagai sektor, mulai dari tenaga produksi bahan pangan, distribusi makanan, hingga usaha kecil dan menengah yang mendukung penyediaan kebutuhan MBG. Dengan demikian, kebijakan ini tidak hanya membantu masyarakat dalam memperoleh makanan bergizi, tetapi juga meningkatkan daya beli mereka melalui penciptaan pekerjaan yang stabil dan berkelanjutan.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menuturkan bahwa manfaat MBG tidak hanya dirasakan oleh anak-anak sekolah yang menjadi penerima utama, tetapi juga oleh para petani, peternak, dan nelayan yang terlibat dalam rantai pasok program ini. MBG melibatkan sekitar 50 ribu tenaga kerja, mencakup berbagai sektor mulai dari peternakan ayam, pertanian beras, hingga nelayan yang memasok ikan langsung dari pelabuhan.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa MBG memiliki efek domino dalam meningkatkan ekonomi lokal. Dengan adanya program ini, berbagai sektor industri kecil menengah juga mendapatkan keuntungan, sehingga terjadi pemerataan ekonomi yang lebih baik. Program ini secara tidak langsung juga mendorong ketahanan pangan nasional, karena memperkuat sektor produksi dalam negeri.
Secara lebih luas, MBG merupakan cerminan dari kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat. Makanan bergizi adalah hak dasar setiap warga negara, dan melalui program ini, pemerintah memastikan bahwa setiap anak sekolah dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses terhadap makanan sehat. Dengan asupan gizi yang baik, daya pikir dan konsentrasi mereka meningkat, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Selain berdampak pada sektor kesehatan dan pendidikan, MBG juga mendukung visi pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Generasi yang lebih sehat dan produktif akan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Salah satu tantangan utama dalam perekonomian Indonesia adalah tingginya angka pengangguran. Melalui MBG, pemerintah telah membuka hampir 2 juta lapangan kerja baru, yang menjadi solusi nyata dalam mengurangi pengangguran. Program ini memberikan kesempatan bagi pekerja yang terdampak oleh berbagai dinamika ekonomi global untuk kembali bekerja, baik di sektor UMKM, pertanian, peternakan, maupun distribusi pangan.
Lebih dari sekadar penyediaan lapangan kerja, MBG juga meningkatkan keterampilan tenaga kerja di berbagai sektor. Dengan adanya program ini, banyak pekerja yang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keahlian mereka di bidang produksi pangan dan rantai pasok distribusi, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.
Selain membantu meningkatkan ketahanan pangan, MBG juga berperan dalam mengurangi kesenjangan ekonomi. Program ini memberikan akses lebih luas kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menikmati makanan bergizi, sehingga dapat menekan beban ekonomi yang mereka hadapi. Dengan adanya MBG, keluarga miskin tidak perlu lagi khawatir terhadap biaya tambahan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehat bagi anak-anak mereka.
Dengan kebijakan yang terintegrasi dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, MBG menjadi salah satu contoh sukses bagaimana program pemerintah dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Kesetaraan dalam akses pangan yang lebih baik akan mendorong pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.
Melihat berbagai dampak positif yang telah dirasakan, sudah saatnya seluruh elemen masyarakat mendukung Program MBG agar dapat terus berlanjut dan berkembang. Dukungan ini tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari dunia usaha, akademisi, dan masyarakat luas yang bersama-sama dapat memperkuat implementasi kebijakan ini.
Program ini telah terbukti menjadi solusi nyata dalam pemulihan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan mendukung MBG, setiap individu juga ikut berperan dalam menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera, inklusif, dan berdaya saing di masa depan.
)* Penulis merupakan mahasiswa yang tinggal di Jakarta.