Parlemen Negara-Negara OKI Sepakati Penguatan Solidaritas dan Kelembagaan

  • Share

JAKARTA – Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) telah berlangsung sejak Senin, 12 Mei 2025, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Kali ini, Indonesia sebagai tuan rumah dengan mengangkat tema besar “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera mengatakan anggota Parlemen OKI menetapkan agenda bertema ‘Tata Kelola yang Baik dan Kelembagaan yang Kuat sebagai Pilar Ketahanan atau ‘Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience’ melalui rapat standing committee.

banner 336x280

“Momentum ini menandai peran strategis Indonesia sebagai pusat diplomasi parlemen dunia Islam, dan menegaskan komitmen DPR RI dalam memperkuat nilai-nilai tata kelola yang baik dan kelembagaan yang kuat sebagai fondasi utama ketahanan global,” kata

Negara anggota OKI hadir dalam rapat standing committee, juga membahas transparansi, akuntabilitas parlemen, serta tantangan global seperti konflik di Palestina, perubahan iklim, hingga krisis kepercayaan publik terhadap institusi negara.

“Sidang PUIC menjadi panggung penting bagi negara-negara anggota untuk menyatukan pandangan dan memperkuat solidaritas,” ujar Mardani.

Salah satu penekanan penting datang dari sikap DPR RI terhadap konflik Palestina.

“Indonesia mendesak seluruh anggota PUIC untuk mengambil tindakan nyata melalui diplomasi parlementer, solidaritas kemanusiaan, serta dukungan terhadap proses hukum internasional untuk menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel,” tegas Mardani.

Selain agenda forum, pertemuan bilateral antara Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar dan Sekjen Parlemen Bahrain Mohamed Ibrahim Al Sisi Al Buainain turut mencuri perhatian. Dalam pertemuan tersebut, Bahrain menyatakan komitmen menjalin kerja sama konkret dengan Indonesia.

“Mereka menyampaikan keinginan agar hubungan antara Parlemen Indonesia dan Bahrain dapat difasilitasi lebih lanjut, baik melalui pertemuan langsung maupun komunikasi digital. Tentu ini peluang positif yang akan kami tindak lanjuti,” kata Indra.

Isu pertukaran kajian kebijakan mengenai ibu dan anak hingga peningkatan kapasitas kelembagaan menjadi fokus utama dalam kerja sama ini. Indra menyebut, Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia–Bahrain akan menjadi penghubung utama dalam pengembangan kolaborasi strategis tersebut.

Konferensi PUIC dijadwalkan berlangsung hingga 15 Mei 2025. ****

  • Share