Menu
Cepat Tepat Terpercaya

Pengamat: Penganiayaan Siswa di Medan tak Serta Merta Terkait Partai

  • Share

Jakarta, jurnalredaksi– Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, penangkapan anggota Satgas Cakra Buana PDIP yang diduga terkait kasus penganiayaan dinilai perlu dilihat secara kontekstual. Menurut Emrus, aktivitas pelaku sudah bukan sebagai anggota partai.

“Saya tidak sebut nama partai ya. Tapi begini, oknum itu diduga melakukan penganiayaan di minimarket, artinya di luar aktivitas dia sebagai anggota partai,” kata Emrus.

banner 336x280

Untuk itu dia menekankan, publik perlu melihat kasus tersebut secara lebih kontekstual. Menurut Emrus, secara personal dan individual apa yang dilakukan oleh oknum tersebut merupakan tindakan yang tak patut. Namun hal itu tidak serta merta dapat dikaitkan dengan citra partai yang bersangkutan.

Sebab dia menjelaskan bahwa secara teoritis manusia itu merupakan multistatus dan multiperan. Dia memberikan analogi bahwa ketika seorang dosen apabila melakukan kesalahan di lingkup kampus, maka yang bersangkutan dapat diberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku di kampus. Berbeda halnya apabila dosen tersebut berada di mall.

“Jika dia di mall, dia sebagai individu, bukan lagi dosen toh. Ini saya rasa masyarakat harus melihatnya lebih kontekstual, bahwa manusia itu sangat multiperan,” kata dia.

Dia menilai, dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum tertentu belum tentu dapat merusak citra partai tertentu yang disematkan. Menurut dia, masyarakat bisa terbagi dua dalam memandang kasus tersebut. Yakni dapat melihatnya secara individual maupun sebaliknya.

Sebelumnya, Polrestabes Medan menangkap HSM yang merupakan anggota Satgas Cakra Buana PDIP. HSM Ditangkap karena kasus penganiayaan terhadap pelajar SMA berinisial FL lantaran parkir di depan sebuah minimarket, di Medan. Penganiayaan ini terekam video CCTV.

(CA/AA)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *