Jakarta, jurnalredaksi– Berbicara soal petinju terbaik Indonesia, tak afdol jika tak menyebut nama Daud Yordan. Petinju asal Kalimantan Barat yang sudah malang melintang hiasi ting tinju nasional dan dunia ini namanya masih harum bahkan sampai saat ini. Pukulan maut Daud ‘Cino’ Yordan sudah memakan banyak korban, baik di dalam maupun luar negeri.
Dua duel Cino yang sangat fenomenal bahkan sulit dihilangkan dari ingatan pecinta tinju di Indonesia. Yaitu ketika Cino berhadapan dengan dua musuh kuat. Siapa mereka?
Pavel Malikov, petinju asal Rusia pernah menantang Cino dalam duel perebutan sabuk WBA Interkontinental kelas ringan itu berlangsung di DIVS, Ekaterinburg pada 23 April 2018. Modal Pavel kala itu adalah 13 laga profesional dengan 5 kemenangan KO. Sementara Daud sudah vakum selama 1 tahun dari ring tinju.
Pertarungan seru menjadi penghias di awal ronde, jual beli pukulan terjadi sehingga membuat pelipis kedua petinju ini mengeluarkan darah. Baik Daud maupun Pavel tak ada yang mengendur hingga akhirnya di ronde keenam. Pavel bertingkah curang, dia malah membanting Daud Yordan dengan keras sehingga menyebabkan Daud kesakitan.
Wasit sempat menghentikan laga dan memperingatkan Pavel. Tapi Daud masih bisa bangkit dan menghancurkan petinju Rusia tersebut dengan KO. Tepatnya di ronde ke-8, Cino melepaskan pukulan bersih ke rusuk Pavel dan ditutup dengan hook kiri keras. Pavel sontak terjatuh sambil memegangi rusuk kirinya.
Korban Cino di Amerika
Amerika Serikat juga pernah dibuat terpelongo oleh petinju Indonesia, Daud ‘Cino’ Yordan kala dirinya mempertontonkan pertarungan brutal melawan petinju Meksiko bernama Antonio Mezza. Duel ini berlangsung di MGM Grand Arena, Las Vegas, Amerika Serikat pada 13 September 2008.
Cino tampil pada partai tambahan Juan Manuel Marquez vs Joel Casamayor. Ribuan orang memadati tribun penonton yang didominasi oleh penikmat tinju dari Amerika Serikat. Pertarungan melawan Antonio jadi cukup spesial bagi Cino sebab ini adalah partai perdana Daud berbendera Golden Boy Promotion. Sebuah usaha kepromotoran milik petinju ternama asal Amerika Serikat, Oscar De La Hoya.
Kesempatan ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Cino. Duel kelas bantam tersebut berlangsung sengit. Jual beli pukulan menghiasi arena pertandingan, tak ada yang mau mengendur sampai akhirnya duel ini berkesudahan di ronde ke-8. Daud dinyatakan menundukkan Antonio Meza dengan kemenangan mutlak. Dua hakim memenangkan Daud, sementara 1 juri lain memberikan angka imbang untuk kedua petinju.
Dengan demikian Cino menang lewat skor 76-76, 88-74 dan 78-74. Lebih lanjut Daud memperpanjang rekornya tanpa terkalahkan menjadi 15-0. Kemenangan Cino di Las Vegas sangat membekas, diketahui Las Vegas merupakan surga bagi petinju bayaran. Kota judi itu mampu membuat olahraga adu jotos ini menjadi sebuah pertunjukan yang glamour dan mahal.
Tak hanya itu, kemenangan atas Antonio juga telah melambungkan nama Daud. Tak hanya oleh dunia tinju profesional, namun oleh badan tinju WBO tempatnya saat ini meniti karier. Kini sudah 13 tahun berlalu sejak kemenangan fenomenal tersebut, Daud yang 34 tahun belum mau berhenti melambungkan nama Indonesia di kancah tinju dunia. Setelah memenangkan duel menghadapi petinju Thailand, Rachata Khaophimai pada November 2021 lalu, kabarnya Cino bakal naik ring lagi di tahun 2022 mendatang.
(CDA/AA)