Jakarta, jurnalredaksi– Menurut WHO, pandemi Covid-19 tidak akan berakhir meskipun varian Omicron mereda di beberapa negara.
WHO mengingatkan tingkat penularan yang tinggi kemungkinan akan memunculkan varian baru saat virus bermutasi.
“Banyak orang bilang Omicron adalah varian terakhir. Dan itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia,” kata Maria van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreysus, menambahkan kematian akibat Covid-19 tetap pada tingkat yang sama.
Namun, Tedros menyatakan keprihatinan bahwa sistem perawatan kesehatan di sebagian besar negara masih di bawah tekanan karena lonjakan belum pernah terjadi sebelumnya, terutama di negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.
“Yang memberi harapan bahwa yang terburuk dari gelombang terbaru ini telah selesai, tetapi belum ada negara yang keluar dari masalah,” ujar Tedros.
Dia juga mengingatkan bahwa varian Omicron sebagai penyakit ringan adalah menyesatkan dan berbahaya.
Menurut statistik WHO, infeksi baru meningkat sebesar 20 persen selama seminggu terakhir di mana hampir 19 juta kasus yang dilaporkan secara total. Sedangkan tingkat kematian 45.000 per pekan di seluruh dunia.
(CA/AA)