Jakarta, jurnalredaksi– Dorce Gamalama meninggal dunia saat terpapar COVID-19. Sang kerabat, Hetty Soendjaya, menyebut dirinya akan dimakamkan dengan protokol COVID-19.
“Iya betul jam setengah 8 pagi tadi, di RSPP Simpruk,” ujar Hetty Soendjaya sambil menangis saat dihubungi, Rabu (16/2/2022).
“Jadi meninggalnya karena COVID. Jadi nggak dibawa pulang, jadi dikemasnya di rumah sakit,” ungkap Hetty.
Infeksi COVID-19 bisa memicu gejala berat, terlebih pada mereka yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap. Selain itu, kelompok berisiko fatal COVID-19 lainnya adalah pengidap komorbid hingga usia dewasa 45 tahun ke atas hingga lansia.
Dorce berpulang di usia 58 tahun, ia juga sebelumnya mengidap mengidap diabetes dan sempat keluar masuk ruang ICU beberapa kali. Satgas COVID-19 sebelumnya meminta pengidap diabetes mewaspadai risiko terpapar COVID-19 lantaran mayoritas kasus meninggal positif COVID-19 mengidap diabetes.
Waspadai gejala COVID-19 fatal
Dokter spesialis paru dari RS Persahabatan dr Erlina Burhan sebelumnya meminta pasien COVID-19 mewaspadai keluhan gejala menyerupai batuk pilek biasa. Pasalnya, infeksi COVID-19 varian Omicron kerap ditandai dengan keluhan tersebut, disertai nyeri atau gatal tenggorokan.
“Gejalanya mirip memang (dengan flu biasa) batuk, pilek, hidung tersumbat kemudian cairan di hidung atau meler, dan juga rasa lesu, lemah, demikian kadang demam, ini mirip flu biasa,” kata dr Erlina beberapa waktu lalu.
Namun, menurutnya jika gejala COVID-19 berkembang lebih buruk, hingga muncul sesak napas dan saturasi oksigen sudah di bawah normal, perlu perawatan di RS sesegera mungkin.
Berikut tanda-tanda COVID-19 berisiko fatal:
- Demam tinggi lebih dari 3 hari
- Sesak napas atau napas pendek
- Saturasi oksigen kurang dari 93 persen
- Nyeri atau tekanan di dada yang menetap
- Disorientasi atau kebingungan
- Tidak mampu bangun
- Tidak mampu istirahat atau tidur
- Kekurangan cairan
- Kulit, bibir, atau kuku pucat atau abu-abu atau biru.
(CA/AA)