Jakarta, jurnalredaksi–World Health Organization (WHO) turun membantu dunia memerangi Covid-19. Salah satu caranya melalui COVAX Faculity, sebuah program untuk pengiriman dan mendistribusikan vaksin Covid-19 bagi negara berkembang dan miskin.
Vaksin yang masuk dalam program ini harus mendapatkan emergency use listing (EUL) dari WHO. EUL menilai kualitas, keamanan dan kemanjuran vaksin Covid-19 serta rencana manajemen risiko dan kesesuaian program seperti persyaratan cold chain (rantai dingin), seperti dikutip dari situs WHO.
Berikut daftar vaksin Covid-19 yang mendapat izin EUL dari WHO:
1. Vaksin Sinopharm
WHO memerikan EUL pada vaksin Sinopharm yang diproduksi Beijing Bio-Institute of Biological Products Co Ltd, subsidiary of China National Biotec Group (CNBG) pada 7 Mei 2021. Vaksin ini menggunakan platform inactivated virus SARS-CoV-2.
WHO merekomendasikan vaksin Sinopharm bagi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas sebanyak dua dosis dengan jarak penyuntikan tiga hingga empat minggu. Vaksin Sinopharm memiliki efikasi 79%.
2. Vaksin Pfizer/BioNTech
WHO memberikan izin EUL pada vaksin Pfizer/BioNtech pada 31 Desember 2020. Vaksin ini menggunakan Comirnaty Covid-19 mRNA. Vaksin ini memiliki efikasi 95% lawan Covid-19
3. Vaksin Moderna
WHO memberikan izin EUL pada vaksin Covid-19 produksi Moderna Biotech pada 30 April 2021. Vaksin ini menggunakan platform nucleoside yang dimodifikasi (mRNA). Efikasi vaksin ini mencapai 94% lawan Covid-19
4. Vaksin AstraZeneca
WHO memberikan EUL pada vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh AstraZeneca dan SKBio (Korea Selatan) dan Serum Institute of India (India). Pemberian izin ini dilakukan pada 15 Februari 2021. Vaksin ini menggunakan platform virus vektor. Kedua memiliki efikasi 63,09%.
5. Vaksin Johnson & Johnson
WHO memberikan EUL pada vaksin Covid-19 Johnson & Johnson yang diproduksi Jassen pada 12 Maret 2021. Vaksin ini menggunakan platform virus vektor. Ini adalah vaksin dengan dosis tunggal.
6. Vaksin Sinovac
WHO memberikan EUL pada vaksin Covid-19 CoronaVac dari Sinovac BioNTech pada Maret 2021. Vaksin ini menggunakan platform virus yang dinonaktifkan. Ini adalah vaksin dua dosis dengan efikasi mencapai 65,3%.
7. Vaksin Covaxin
WHO menerbitkan EUL pada vaksin Covaxin buatan Bharat Biotech International pada 3 November 2021. Vaksin ini menggunakan platform virus yang dinonaktifkan. Efikasi vaksin mencapai 78%.
(CA/AA)