Jakarta, jurnalredaksi– Vaksin Sinovac merupakan jenis vaksin yang paling awal digunakan di Indonesia. World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar warga yang mengalami gangguan sistem imun tubuh (immunocompromised) atau penerima vaksin Covid-19 inactivated segera menerima vaksin booster Covid-19 untuk melindungi diri dari penurunan kekebalan.
Rekomendasi ini dirilis Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) untuk imunisasi usai mengadakan pertemuan pada Selasa pekan lalu untuk mengevaluasi kebutuhan akan booster vaksin Covid-19. Ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan vaksin memberikan tingkat perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah setidaknya selama enam bulan, meskipun data menunjukkan kekebalan terhadap penyakit parah berkurang pada lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
“Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inactivated” ujar Alejandro Cravioto.
Vaksin Sinovac merupakan jenis vaksin yang paling awal digunakan di Indonesia. World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar warga yang mengalami gangguan sistem imun tubuh (immunocompromised) atau penerima vaksin Covid-19 inactivated segera menerima vaksin booster Covid-19 untuk melindungi diri dari penurunan kekebalan.
Rekomendasi ini dirilis Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) untuk imunisasi usai mengadakan pertemuan pada Selasa pekan lalu untuk mengevaluasi kebutuhan akan booster vaksin Covid-19. Ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan vaksin memberikan tingkat perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah setidaknya selama enam bulan, meskipun data menunjukkan kekebalan terhadap penyakit parah berkurang pada lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
“Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inactivated” ujar Alejandro Cravioto.
(CA/AA)