Jakarta, jurnalredaksi– Indonesia sudah di pastikan Resmi akan Memiliki Rafale asal Prancis di akhir tahun 2021. Indonesia dikabarkan akan jadi operator Rafale buatan Dassault Aviation yang terbesar di ASEAN dengan 36 unit, jika rencana itu benar terealisasi.
Prancis sudah melakukan negosiasi dengan Indonesia selama beberapa bulan untuk penjualan 36 jet tempur Rafale. Bukan hanya itu, kedua negara juga telah menandatangani letter of intent pada bulan Juni 2021 lalu. Tapi Indonesia pula harus mempertimbangkan untuk memesan Jet tempur mesin menengah Dassault Rafale dari Prancis ini.
Dibandingkan jet Prancis yang lain Rafale memiliki harga yang dianggap tak sebanding dengan kemampuannya. Kemampuan yang dimiliki Rafale sebagian merupakan hasil dari produksi yang rendah. Tak hanya itu inefisiensi umum penerbangan militer Prancis juga lebih rendah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, Rusia, dan lainnya. Rafale akan menjadi Jet tempur paling lambat di armada Indonesia. Bukan hanya itu Rafale juga memiliki kekurangan daya tahan yang dibutuhkan untuk patroli jarak jauh seperti yang dimiliki Su-35 dan Su-30.
Tapi jangan salah menurut Dassault Aviation Rafale milik Angkatan Udara Prancis memiliki keunggulan yaitu dalam operasinya dilengkapi dengan 6 rudal AASM dan MICA. Rafale Solo adalah wujud pengalaman akan pentingnya kekuatan udara, berikut ringkasan empat harapan menyeluruh tentang sistem senjata oleh para pembuat keputusan politik:
– Rafale dinilai serbaguna, sebab dengan sistem yang sama, bisa melakukan misi yang berbeda.
– Rafale juga memiliki interoperabilitas atau kemampuan untuk bertarung dalam koalisi dengan sekutu, dan dapat berkomunikasi secara real-time dengan sistem lain.
– Rafale tergolong fleksibilitas, sehingga dapat melakukan beberapa misi berbeda dalam serangan mendadak yang sama kemampuan Omnirole.
– Survivability yaitu kemampuan untuk bertahan hidup di lingkungan ancaman yang padat berkat kemampuan siluman dan sistem peperangan elektronik yang canggih.
Rafale menggabungkan semua keunggulan itu dengan relevan terhadap ancaman lawan. Karena kelebihan itulah Rafale bisa menjawab kebutuhan angkatan bersenjata yang muncul dalam konteks geopolitik dan juga bisa tetap berada di garis depan inovasi teknis. Dengan ukuran sedang namun sangat kuat, Rafale bisa bergerak dengan gesit. Jenis Jet tempur terbaru dari Dassault Aviation tidak hanya mengintegrasikan berbagai sensor terbesar dan paling modern. Tetapi juga melipatgandakan efisiensinya dengan terobosan teknologi multi penggabungan data sensor.
(CA/AA)