Jakarta, jurnalredaksi– Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Pemerintah pun terus membangun Papua diantaranya dengan terus memperpanjang Otonomi Khusus dan melanjutkan Pembangunan Papua.
Masih ingatkah Anda tentang gelaran Pekan Olah Raga Nasional (PON) Papua tahun lalu?. Acara megah tersebut merupakan gelaran PON pertama di Papua dan masyarakat Papua amat bangga karena ditunjuk jadi tuan rumah. Pemilihan provinsi ini bukan main-main, karena dianggap mampu, dan juga karena Papua adalah bagian dari Indonesia.
Pemerintahan Presiden Jokowi amat memperhatikan Papua dan berusaha agar daerah tersebut sama pesatnya dalam bidang ekonomi, kesehatan, dan lain-lain. Pemerataan pembangunan harus dilakukan karena mengimplementasikan pancasila dan agar masyarakat di sana mendapatkan fasilitas yang sama seperti di Jawa.
Ester Yambeyapdi, dosen Sejarah di Universitas Cendrawasih menyatakan bahwa Papua penting bagi Indonesia. Dalam artian, jangan sampai ketika daerah ini baru dilirik oleh negara lain, baru diperhatikan. Saat ada hasutan dari mereka untuk melakukan referendum maka pemerintah tetap tenang karena selama ini sudah begitu memperhatikan rakyat Papua, sehingga yakin bahwa tidak ada yang mau membelot.
Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia dan buktinya selama ini pemerintah selalu mengutamakan Papua. Pertama, Presiden Jokowi sering mengunjungi Bumi Cendrawasih bahkan mencatat rekor sebagai kepala negara yang paling sering muhibah ke Papua. Kedua, ada perpanjangan otonomi khusus sehingga pembangunan Papua akan terus dilakukan.
Otonomi khusus (Otsus) jilid 2 yang dilanjutkan tahun 2021 amat disetujui oleh rakyat Papua karena mereka sudah melihat hasil dari otsus jilid 1. Sudah ada banyak yang dibangun mulai dari Jalan Trans Papua sampai Jembatan Youtefa yang memudahkan mobilitas rakyat, sehingga kehidupan mereka makin terbantu. Juga turut menekan pengeluaran karena warga bisa pergi via jalan darat, bukan via udara yang tiketnya mahal.
Otsus memang sebuah bukti bahwa Papua adalah bagian penting dari Indonesia, karena dengan dana otsus akan ada banyak pembangunan di Bumi Cendrawasih. Bukan hanya pembangunan fisik berupa infrastruktur, tetapi juga pembangunan ekonomi dengan peminjaman modal usaha sehingga masyarakat terbantu untuk berdagang, pemberian beasiswa bagi murid berprestasi, dll.
Amatlah salah jika ada yang menuduh bahwa pemerintah pusat menelantarkan Papua karena selama ini sudah banyak yang diberi untuk rakyatnya. Saat di Papua ada tambang emas dan tembaga maka sahamnya mayoritas dimiliki oleh pemerintah sehingga hasilnya untuk rakyat, termasuk warga Papua. Mereka tidak seperti ayam yang kelaparan di lumbung padi.
Selain itu, sudah banyak pejabat di pemerintah pusat yang merupakan orang asli Papua (OAP) seperti Freddy Numberi yang pernah menjadi menteri dan Billy Mambrasar, yang menjadi staf milenial (staf khusus Presiden Jokowi). Bahkan Billy sanagt berprestasi karena diangkat jadi pejabat di usia yang sangat muda (belum 35 tahun). Kepercayaan pemerintah menunjukkan bahwa mereka yakin bahwa OAP cerdas dan bisa jadi pejabat.
Pemerintah juga membuat MRP (Majelis Rakyat Papua) yang merupakan perpanjangan lidah dari warga Papua, khususnya masyarakat adat. Mereka bisa memberi usulan atau complain, dan kedudukannya hampir setara dengan anggota DPRD.
Papua adalah wilayah paling timur di negeri ini tetapi juga bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia. Pemerintah amat memperhatikan rakyat di Bumi Cendrawasih dengan memberi perpanjangan otonomi khusus dan perhatian-perhatian lain. Semua yang diberikan pemerintah adalah untuk kepentingan warga asli Papua, agar hidup mereka makin baik.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bandung
(JT/AA)