Jakarta, jurnalredaksi– Departemen Pertahanan Amerika Serikat (United States Departement of Defense) memastikan bakal mengerahkan pasukan militer untuk mendukung Ukraina, dalam Perang Rusia-Ukraina. Informasi pengerahan pasukan dikonfirmasi langsung oleh Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby.
Militer Amerika Serikat telah menyiapkan pasukan yang berada dalam status siaga penuh. Sebanyak 8.500 tentara Amerika akan dikirim ke Ukraina, untuk mendukung pasukan militer Ukraina menghadapi kemungkinan invasi militer Rusia.
Kirby menyatakan, pasukan militer Amerika akan menjadi bagian dari pasukan gabungan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Selain di Ukraina, pasukan Amerika akan ditempatkan di wilayah Eropa Timur dan Negara Baltik.
“Ini tentang menyiapkan pasukan dan untuk memastikan kami memperkuat dan tetap bersatu dengan aliansi (NATO),” ucap Kirby. Pergerakan masif pasukan militer Rusia ke sepanjang perbatasan Ukraina menjadi alasan Amerika pada akhirnya mengirim personelnya.
Tak hanya prajurit, Rusia juga terus memobilisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), mulai dari tank, kendaraan lapis baja, artileri berat, hingga sistem peluncur multi-roket dan rudal.
Diungkap Kirby, Amerika dan NATO meyakini bahwa Rusia tidak memiliki keinginan untuk menarik mundur pasukan militernya dari perbatasan. Hal itu juga tergambar dari buntunya perundingan antara Rusia, Ukraina, AS dan negara-negara NATO yang telah digelar di Jenewa dan Brussels. “Sangat jelas bahwa Rusia sama sekali tidak memiliki niat untuk mengurangi ketegangan,” kata Kirby melanjutkan. “Kami memperhatikan hal-hal yang dilakukan Rusia bisa berpotensi memberi kami indikasi bahwa serangan akan segera terjadi. Kami memang belum sampai di sana, tetapi kami mengamati indikator-indikator itu dengan sangat cermat,” ujarnya.
(CA/AA)