Menu
Cepat Tepat Terpercaya

Masyarakat Optimis Rempang Eco City MampuTingkatkan Kesejahteraan

  • Share

Rempang, sebuah pulau yang terletak di ProvinsiKepulauan Riau, memiliki potensi yang besar untukdikembangkan sebagai pusat ekonomi danpariwisata. Untuk mewujudkan potensi tersebut, Pemerintah telah meluncurkan berbagai proyekstrategis nasional di Rempang. Dalam artikel ini, akan mengupas upaya Pemerintah dalampelaksanaan proyek-proyek tersebut dandampaknya terhadap pembangunan pulauRempang.

Salah satu proyek strategis nasional yang sedangdilaksanakan di Rempang adalah pembangunanBandar Udara Internasional Rempang. Bandar udara ini diharapkan dapat mendorong sektorpariwisata dan perdagangan di pulau tersebut. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang besar untuk membangun infrastruktur yang memadai untuk bandar udara ini, seperti landasanpacu yang lebih panjang, terminal modern, danfasilitas pendukung lainnya. Selain itu, Pemerintahjuga telah berkoordinasi dengan pihak swasta untukmemastikan kelancaran proyek ini, termasuk dalamhal perizinan dan pembebasan lahan.

banner 336x280

Selain pembangunan bandar udara, Pemerintahjuga telah meluncurkan proyek pengembanganpelabuhan di Rempang. Pelabuhan ini akanmenjadi gerbang utama untuk menghubungkanRempang dengan wilayah lain di Indonesia dannegara-negara tetangga. Dalam upaya ini, Pemerintah telah berinvestasi dalampengembangan infrastruktur pelabuhan, sepertidermaga yang lebih luas dan peralatan bongkarmuat yang modern. Hal ini diharapkan dapatmeningkatkan kapasitas dan efisiensi pelabuhan, serta mendorong pertumbuhan sektor perdagangandi Rempang.

Selain pembangunan bandar udara dan pelabuhan, Pemerintah juga mengambil langkah-langkah untukmeningkatkan aksesibilitas pulau Rempang melaluipembangunan jalan tol dan jembatan. Jalan tolyang menghubungkan Rempang dengan wilayahlain di Provinsi Kepulauan Riau akan mempercepatpergerakan barang dan orang, serta mempermudahakses ke pusat-pusat ekonomi dan pariwisata di pulau tersebut. Sementara itu, pembangunanjembatan akan menghubungkan Rempang denganpulau-pulau tetangga, sehingga memudahkanmobilitas penduduk dan meningkatkan konektivitasantarwilayah.

Selain infrastruktur fisik, Pemerintah juga telahmengambil langkah-langkah untuk meningkatkansumber daya manusia di Rempang. Program pelatihan dan pendidikan telah diluncurkan untukmeningkatkan kualitas tenaga kerja di pulautersebut. Pemerintah juga berupaya menjalinkerjasama dengan perguruan tinggi dan lembagapendidikan untuk memperluas pengetahuan danketerampilan penduduk Rempang dalammenghadapi tantangan pembangunan.

Dampak dari upaya Pemerintah dalam pelaksanaanproyek strategis nasional di Rempang sangatsignifikan. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan telah mendorong pertumbuhan sektorpariwisata dan perdagangan di pulau tersebut. Kunjungan wisatawan ke Rempang meningkatsecara signifikan setelah adanya bandar udarainternasional, pelabuhan yang modern, sertaaksesibilitas yang lebih baik. Selain itu, proyek-proyek ini juga telah menciptakan lapangan kerjabaru dan pendapatan yang lebih baik bagimasyarakat Rempang.

Meskipun demikian, masih ada beberapa tantanganyang perlu diatasi dalam pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional di Rempang. Salah satutantangan yang dihadapi adalah pembebasan lahanyang masih menjadi kendala dalam pembangunaninfrastruktur. Selain itu, koordinasi antara pihakpemerintah dan swasta juga perlu ditingkatkanuntuk memastikan kelancaran proyek-proyektersebut.


Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/Kepala BadanKoordinasi Penanaman Modal) mengungkapkanperkembangan konflik tanah di Pulau Rempang, bahwa terdapat 300 kepala keluarga menyatakanbersedia untuk direlokasi. Bahlil juga menegaskan, warga tak akan direlokasi ke Pulau Galang, melainkan digeser ke lokasi kampung lain yang masih di Kawasan Pulau Rempang. Hal ituditetapkan setelah kunjungan yang dilakukan kepulau tersebut dan dilakukan komunikasi bersamasejumlah lapisan masyarakat setempat.

Bahlil merincikan, total ada lima kampungterdampak proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City, yakni Blongkek, Pasir Panjang, Simpulan Tanjung, Simpulan Hulu, dan PasirMerah. Masyarakat akan dipindahkan ke TanjungBanun yang jaraknya tak lebih dari 3 kilometer darilokasi kampung lamanya. Nantinya kampungtempat warga direlokasi akan menjadi kampungpercontohan yang lebih tertata, baik dari segiinfrastruktur jalan, puskesmas, air bersih, hinggasekolah, termasuk pelabuhan untuk perikanan. Masyarakat juga dijanjikan akan mendapat sertifikathak milik (SHM) tanah seluas 500 meter persegidan rumah tipe 45 seharga Rp. 120 juta.


Menteri Bahlil menyebut pemukiman yang dijanjikan belum bias disiapkan, hal ini dikarenakansekitar 7-8 ribu hectare dari total keseluruhan luasPulau Rempang 17 ribu hektare, yang bias dikelola, sementara sisanya hutan lindung. Pemerintahmemprioritaskan pembangunan Kawasan industriuntuk mempermudah akses pembangunan. 

Secara keseluruhan, upaya Pemerintah dalampelaksanaan proyek strategis nasional di Rempangtelah memberikan dampak positif yang signifikanbagi pembangunan pulau ini. Melalui pembangunaninfrastruktur, peningkatan aksesibilitas, danpengembangan sumber daya manusia, Rempangsemakin siap untuk menjadi pusat ekonomi danpariwisata yang berkembang. Dengan terusmelanjutkan upaya ini, diharapkan Rempang dapatmemberikan manfaat yang lebih besar bagimasyarakat setempat dan pembangunan nasionalsecara keseluruhan.

  • Share